carlCarl Djerassi, sekarang berusia 85 tahun, adalah salah satu dari tiga orang peneliti yang memformulasikan progestagen sintetis norethisterone, sehingga ditemukanlah pil KB untuk pertama kalinya. Menurut Catholic News Agency, ia menyatakan bahwa penyusutan penduduk di benua Eropa adalah skenario yang mengerikan dan bencana yang merupakan dampak penemuan pil KB.

Dalam komentar pribadinya di surat kabar Austria Der Standard ia mengatakan bahwa penemuannya patut dipersalahkan sebagai salah satu sebab ketidakseimbangan demografis di Eropa. “Sekarang ini tidak ada pertalian sama sekali di antara seksualitas dan reproduksi.” Pada umat Katolik Austria pemisahan ini sudah sempurna. Austria merupakan negara dengan rata-rata 1,4 anak per keluarga. Berkurangnya tingkat kelahiran, menurut Paul adalah suatu epidemi yang jauh lebih buruk tetapi kurang disorot dibandingkan dengan kelebihan berat badan (obesitas). Menurut beliau, orang muda Austria yang gagal bereproduksi berarti membunuh bangsanya sendiri.

Dalam The Guardian diberitakan, Uskup Agung Wina Kardinal Christoph Schonborn menyatakan kepada TV Austria, bahwa Paus Paulus VI telah meramalkan bahwasanya pil KB akan menyebabkan turunnya tingkat kelahiran secara dramatis. Masih menurut beliau, bila tingkat populasi ingin dipertahankan, setiap keluarga seharusnya memiliki 3 anak. Tetapi mereka di Eropa berada jauh dari angka itu.

Salah satu sebab meningkatnya infertilitas pada pria di dunia Barat, menurut data-data yang terkumpul, adalah kontaminasi lingkungan disebabkan oleh pil KB, demikian Pedro Jose Maria Simon Castellvi, Ketua International Federation of Catholic Medical Association (FIAMC). Efek anti ekologi ini perlu dijelaskan lebih lanjut oleh pabrik produsennya. Sedangkan efek abortifasien dan karsinogenik pil sudah diketahui cukup luas. **els

Sumber : www.catholicnewsagency.com 12 Januari 2009

www.lifesitenews.com

Catatan: Dimuat dalam Buletin Perdhaki no. 3 Th. XXXVII Triwulan I 2009

Advertisement