The International Day of The Unborn Baby dirayakan setiap tanggal 25 Maret, bertepatan dengan Hari Raya Kabar Suka Cita. Perayaan ini ditetapkan Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1999, merupakan peringatan akan harkat dan martabat setiap manusia sejak saat pembuahan, dan juga peringatan akan anak yang belum lahir atau tak terlahirkan karena kehilangan nyawanya akibat aborsi.
Pada Kamis, 25 Maret 2021 lalu, Komisi Keluarga KWI dan Forum Komunikasi Penyayang Kehidupan (FKPK) bekerjasama dengan Katedral Purwokerto mengadakan Doa Rosario untuk mendoakan unborn child (Forbidden Grief), memohonkan kerahiman Tuhan bagi para pelaku dan memohon supaya setiap pribadi dan keluarga serta masyarakat menjadi pembela dan penyayang kehidupan.
Rangkaian Doa diawali dengan Rosario Kehidupan lalu dilanjutkan dengan Misa yang dipimpin oleh Mgr Christophorus Tri Harsono selaku Ketua Komisi Keluarga KWI.
Petugas perakan terdiri dari 2 Misdinar pembawa lilin (ditempatkan di depan patung Bunda Maria), 2 suster, pasutri, 2 tenaga medis, 2 anak muda, 2 aktifis keluarga, serta Bapak Uskup.
Dalam pengantarnya Bapak Uskup menyampaikan bahwa, ” Perayaan ini bertujuan untuk mempromosikan komitmen Gereja untuk menghormati nilai dan martabat setiap manusia sejak pembuahan dan sekaligus mengenang para bayi yang telah kehilangan hidupnya karena kekerasan aborsi.”
“Bapa Suci Paus Yohanes Paulus II menyatukan peringatan ini dengan Pesta Kabar Sukacita untuk menghormati hari pada saat Putera Allah di kandung oleh Perawan Maria. Peristiwa ini tidak hanya dirayakan oleh orang katolik saja, tetapi oleh setiap orang yang menyayangi dan menjadi pembela bagi kehidupan.”
“Salah satu bentuk usaha kita adalah dengan berdoa rosario, yang secara khusus kita intensikan untuk mengenang peristiwa kabar sukacita dan mendoakan anak-anak yang diaborsi, mendoakan orang tua mereka, dan orang-orang yang terlibat dalam proses aborsi. Dengan rosario kita mau supaya setiap orang seperti Bunda Maria, menghormati dan merawat kehidupan sejak dari awal pembuahan.”
Acara doa ditayangkan pada pukul 17.30 WIB melalui link youtube https://youtu.be/1bRb4GQCOxc Dalam catatan youtube terlihat bahwa sekitar 580 umat dari seluruh Indonesia bergabung dalam doa Rosario tersebut.
Rosario pencinta kehidupan
Rosario pencinta kehidupan memiliki butir manik-manik yang sama dengan Rosario biasa tetapi dengan beragam warna yang memiliki makna khusus. Perpuluhan pertama manik-manik biru dan putih ujud doa ditujukan untuk perdamaian dunia. Perpuluhan kedua manik-manik merah dan putih ujud doa ditujukan untuk pengampunan bagi orang tua dan bagi kedamaian bagi jiwa-jiwa bayi yang diaborsi. Perpuluhan ketiga manik-manik hitam dan putih, memohon pengampunan untuk dokter, perawat dan asisten yang membantu praktek aborsi. Perpuluhan keempat manik-manik merah putih biru, berdoa bagi adanya hukum yang menghormati dan memelihara kehidupan. Dan perpuluhan kelima manik-manik hijau dan putih berdoa bagi mereka yang bekerja membela dan merawat kehidupan.
Warna putih selalu ada dalam setiap perpuluhan punya makna pengampunan, perlindungan dan pertolongan.